Wednesday, December 21, 2011

kenapa anak tiba-tiba mogok sekolah???

Bagaimana perasaan anda sebagai orang tua :

  • Apabila dihadapkan anak anda tiba-tiba mogok tidak mau sekolah? 
  • Apabila tanpa sebab anak sering kali bolos sekolah (1-3 minggu tidak mau sekolah)?
  • Apabila anak anda, mengeluhkan sakit setiap kali ia mau berangkat sekolah?
  • Apabila setiap pulang sekolah ia menangis?
  • Apabila anak tidak menunjukan kemajuan dalam menambah wawasannya?

Masalah-masalah itu lah yang beberapa bulan terakhir ini, banyak dikeluhkan orang tua kepada saya. kemudian saya bertemu dengan anak-anak tersebut dan ternyata  saya menemukan bahwa permasalahan yang sering kali dihadapi oleh anak adalah masalah pergaulan, materi sekolah yang mulai sulit, masalah dikeluarga, dan metode pengajaran di sekolah. 


Masalah pergaulan. Permasalahan ini, lebih banyak diamali oleh anak-anak yang usianya menjelang remaja. salah satunya yaitu kebanyakan teman-teman mereka menggunakan telepon genggam dengan merk tertentu, sehingga ia merasa tidak diterima karena perbedaan tersebut. selain itu yang menyerang permasalahan remaja adalah yang berkaitan dengan masalah bentuk tubuh, warna kulit, dan juga masalah perjalinan hubungan dengan lawan jenis. sering kali masalah ini menyerang kepada remaja yang memiliki konsep diri yang negatif. Konsep diri = gambaran diri, cara pandang anak menilai dirinya sendiri. 


materi sekolah yang mulai sulit, biasanya terjadi saat masa peralihan antara anak TK menuju SD, SD menuju SMP, dan SMP-SMU. hal ini disebabkan oleh waktu belajar yang mulai bertambah lama serta materi yang mulai kompleks, sehingga membutuhkan daya analisa yang lebih dalam. selain itu, metode pengajaran yang sudah berbeda antar jenjang pendidikan, dimana anak-anak sudah dianggap dewasa pada jenjang selanjutnya, sehingga anak sudah dituntut untuk menjadi lebih mandiri. 


selain masalah pergaulan, materi sekolah, maupun metode pengajaran, masalah keluarga juga sangat penting. beberapa kasus yang telah saya tangani. masalah anak bolos sekolah dikarena anak menunjukan aksi protes kepada orang tua, khususnya kepada figur terdekat (significant other). misalnya ; orang tua yang terlalu sibuk, orang tua yang selalu mengkritik atas hasil kerja anak, orang tua yang selalu membedakan antara kakak dengan adik, atau orang merasa bahwa pembagian perhatian dan kasih sayang kepada seluruh anaknya adalah sama (namun ini tidak dirasakan oleh anak). 

Saya menyakini bahwa setiap anak itu unik dan istimewa. Mereka tidak bisa disamakan dengan anak-anak lainnya, karena setiap anak memiliki ciri khas masing-masing. mungkin bagi anak A, masalah tersebut bukan sebagai kendala, akan tetapi bagi sebagian anak mungkin masalah tersebut merupakan kendala yang sangat sebar bagi mereka. 

lalu, bagaimana mengatasinya? banyak yang bisa kita lakukan.. :)

Cara yang paling mudah dilakukan adalah :

  1. Peka terhadap setiap perubahan pada diri anak (secara Fisik maupun Sosial-Emosional)
  2. Tingkatkan kemampuan komunikasi anda (orang tua) dengan anak. Ingat komunikasi harus dua arah. 
  3. Dengarkan setiap keluahan anak anda dengan hati. (berikan empati anda).
  4. Ajak anak anda berdiskusi untuk memecahkan setiap permasalahan mereka, jangan     langsung menghakimi. Tanamkan dalam diri anak anda, bahwa setiap masalah pasti ada    jalan keluar, dan setiap orang harus  mampu dalam mengadapi permasalahan tersebut. (tumbuhkan daya juang anak)
  5. komunikasikan, keluhan anak dengan staf pengajar. sehingga staf pengajarpun dapat memantau perkembangan anak. 


Nb: Bagaimana meningkatkan daya juang anak dan bagaimana cara membuat anak mau kembali ke sekolah. saya akan memberitahukan cara-cara yang praktis pd pembahasan lainnya. 







salam hangat, 
Dani Tri Astuti, M.Psi., Psi., Cht

Monday, October 17, 2011

PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

Kualitas anak usia dini merupakan gambaran generasi masa depan bangsa, dimana kepribadian yang terbentuk saat dewasa tercipta sejak masa kanak-kanak. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan anak juga, dipengaruhi oleh 2 (dua) factor yaitu factor bawaan dan factor lingkungan.


Hal-hal yang dapat diperhatikan oleh orang tua 
guna mengembangkan kemampuan anak usia dini

A. Mengenal ciri bayi yang membutuhkan bantuan khusus.
Ada beberapa tanda yang menunjukan adanya stress mental dan beberapa masalah lain pada anak di bawah 2 tahun, antara lain:
- Anak menangis sepanjang waktu, keras dan tidak wajar.
- Menunjukan minat yang sangat terbatas terhadap lingkungan dan takut terhadap orang yang tidak dikenal.
- Anak mengalami kesulitan dalam makan atau tidur.
- Tidak menunjukan adanya “babbling” dan “baby talk”.
- Anak tidak responsive / tidak bereaksi. Bisa juga karena anak tidak biasa memperole sentuhan fisik.
- Anak bertingkah laku kembali seperti anak kecil (semula sudah bisa), misalnya anak tidak bisa berjalan lagi atau mencoba berbicara.
- Anak terlambat dalam berbagai aspek perkembangannya (duduk, berjalan, dan berbicara).

B. Bantuan orang tua untuk memberikan stimulasi kepada bayi.
Stimulasi berarti usaha yang aktif dalam mendorong perkembangan agar bayi menggunakan (inderanya, kemampuan gerakannya, kemampuan belajar dan memecahkan masalah, dan kemampuan berkomunikasi).
Tujuannya : untuk menumbuhkan perkembangan bayi agar tahapan perkembangannya mendekati kemampuan bayi pada umumnya.
Caranya: 
Menstimulasi bicara , dengan cara : ajaklah anak bicara saat ibu menyusui atau menyuapi anak. Pandanglah mata anak, sambil berbicara dan/ atau menyenandungkan lagu-lagu saat bersama anak. Letakan anak dipangkuan ibu dan angkatlah anak sehingga muka anak lebih dekat dengan muka ibu bila mengajak anak berbicara. Sebutkan bagian-bagian tubuh anak atau menyenandungkan lagu, sementara berasa bersama anak.
Bermain untuk menstimulasi anak/bayi, dengan cara: membuat mainan sederhana salah satunya adalah masukan kerikil ke dalam kaleng atau botol plastic, hal ini bertujuan untuk membantu anak mendengar, memandang, dan menemukan sumber suara.
Menstimulasi melalui bermain dengan anak, yaitu dengan cara : menaruh mainan yang biasanya dipegang oleh anak, sekarang mainan dipengang oleh ibu, anak diharapkan meraih dengan aktif., letakan benda atau mainan di luar jangkauan anak. Diharapkan anak tertarik dan berusaha bergerak mendekati untuk meraihnya. Letakan suatu benda di dekat anak, dengan harapan anak mau menghampiri mainan tersebut.

Memberikan stimulasi bayi dalam kelompok.
Stimulasi kepada bayi dapat dilakukan dalam kelompok, orangtuanya bersama bayinya. Dibawah ini ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan:
- Setiap kelompok terdiri dari peserta yang berjumlah tidak lebih dari 9 ibu dengan anaknya.
- Kelompok tersebut dipandu oleh seseorang yang memiliki pengetahuan dasar mengenai perkembangan anak, pendidikan orang dewasa dan mengetahui bagaimana membimbing ibu-ibu. Pembimbing tersebut harus selalu hadir pada setiap pertemuan kelompok, dan memiliki hubungan yang baik dengan ibu-ibu. Selanjutnya anggota kelompok sebaiknya menjadi mampu mengembangkan kelompok baru.

Membantu anak pra-sekolah
Setelah melakukan stimulasi kepada anak 0-2 tahun maka dilanjutkan dengan program untuk anak 3-5 tahun.

A. Mengenal anak usia 3-5 tahun yang membutuhkan bantuan khusus. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Anak menunjukan perilaku kembali ke tahap perkembangan sebelumnya. Misalnya cara bicara seperti anak yang lebih muda, mengompol, menghisap jempol.
- Mengompol baik malam dan siang, walaupun sudah dilatih.
- Mengigau di malam hari.
- Anak takut terhadap benda yang nyata dan yang berdasarkan imajinasinya.
- Hiperaktif atau bertingkah laku, dimana keluarga tidak dapat melarang.
- Agresif terhadap orang lain.
- Takut yang berelebihan dan tidak percaya terhadap orang lain.

B. Stimulasi untuk anak prasekolah
- Stimulasi berbicara.
Anak prasekolah mengerti bahwa dan kata-kata untuk berkomunikasi, menyampaikan apa yang diinginkan. Sepanjang usia prasekolah,a nak menggunakan waktunya untuk melancarkan dan memelajari bagaimana menggunakannya. Yang paling penting anak perlu diberi kesempatan untuk diajak bicara secara individual dan didengarkan apa yang dikatakan, walaupun hanya beberapa menit dalam satu hri tetapi seharusnya dilakukan secara rutin.

- Aktivitas bermain.
Memiliki tujuan yaitu mengembangkan kemampuan baik koordinasi kognitif, visual, dan motorik.

- Aktivitas kelompok.
Kerja kelompok merupakan awal anak melakukan kerja sama dengan anak seusianya maupun orang lain.

Anak usia sekolah
Biasanya yang digolongkan anak usia sekolah ada diantara kelompok usia 6-12 tahun. Umumnya mereka duduk dikelas 1 – 6 sekolah dasar. Pada tahapan ini anak-anak yang sedang berada d dalam pendidikan formal di sekolah dasar. Tahapan ini merupakan masa dimana anak dituntut untuk mampu menanamkan dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Bila anak gagal pada tahapan ini, mereka akan banyak mengalami kesulitan dalam tahapan selanjutnya.

Mengenal ciri anak usia sekolah yang memerlukan kebutuhan khusus.
Anak usia sekolah (6-12tahun) yang membutuhkan perhatian khusus untuk diberikan stimulasi, umumnya ciri-ciri sebagai berikut (yang menyimpang dari tugas perkembangan anak normal):

- Anak hampir selalu menangis.
- Anak yang Nampak menggigil dan menunjukan ketakutan.
- Memiliki masalah tidur, mengigau, sulit tidur atau tidur yang berlebihan.
- Mengompol saat tidur.
- Gangguan makan.
- Selalu berprasangka sesuatu yang tidak baik akan menimpa dirinya.

Menstimulasi anak usia sekolah
Seandainya masalah yang dialami anak tidak terlalu berat, langkah usaha yang sederhana atau orang tua bersedia mendengar aktif (secara simpatik) terhadap kesulitan anak, sudah akan membantu anak. Apabila dibutuhkan bantuan yang lebih bnayak, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengajak anak bermain atau melakukan aktivitas lain yang membantu anak untuk meredakan stress dan kecemasan anak.

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
Anak usia prasekolah (3-6 tahun) umumnya masih berada di dalam keluarga yang merupakan lingkungan pertama dan utama yang memiliki tugas perkembangan sebagai berikut:
1. Menyediakan ruang yang layak, fasilitas, dan berbagai sarana untuk mendukung kehidupan keluarga.
2. Menyediakan dana yang tidak terduga guna menopang kehidupan keluarga dengan anak prasekolah (kesehatan, rekreasi, dan pendidikan).
3. Meningkatkan kematangan diri (sebagai pasangan, orang tua, dan pribadi).
4. Menjaga secara bersama peran sebagai orang tua, khususnya melalui komunikasi efektif.
5. Mengasuh anak dan merencanakan kelahiran anak.
6. Menjaga hubungan dengan anggota keluarga yang diperluas.
7. Merangsang perkembangan anak dengan mengintervensi dengan berbagai kegiatan.


Sumber: "Seminar meningkatkan kualitas anak usia dini"

Sunday, July 24, 2011

Kerjasama LOVE PAC dengan Psikologi Zone

Saat ini, LOVE PAC bekerja sama sebagai konsultan di Psikologi Zone, yaitu Portal Psikologi Terbesar di Indonesia. Konsultasi Psikologi Zone merupakan konsultasi berbasis E-Counseling, yaitu konsultasi yang dilakukan melalui media internet. Fokus menangani masalah psikologis yang terbagi ke dalam enam kategori. Konsultasi ini bersifat gratis, rahasia, dan tidak mengikat.


Psikologi Zone dapat membantu pembacanya meningkatkan pemahaman tentang ilmu psikologi serta terapannya. Psikologi Zone terus berupaya agar pembaca, baik yang berasal dari kalangan mahasiswa, dosen, profesional, dan masyarakat, dapat memperoleh manfaat atas tersedianya berita dan informasi psikologi di situs tersebut.


Segera kunjungi Psikologi Zone dan temukan manfaatnya! :)

Thursday, July 14, 2011

WELCOME!

LOVE PAC merupakan sebuah assement centre dengan basis psikologi. Setiap usaha dan perbuatan, kami lakukan dengan sungguh-sungguh disertai ketulusan hati, tidak membatasi latar belakang klien atau perseroan, menginternalisasi nilai-nilai dasar kehidupan masyarakat yang bersifat universal, serta memiliki kesanggupan untuk memahami atau menempatkan diri pada kondisi orang lain. Dengan didirikannya LOVE PAC, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti, seiring dengan kebutuhan setiap individu maupun perseroan. 


Apakah Psikologi?
Psikologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Terdapat 4 sasaran utama, yaitu: description, explanation, prediction, dan intervention. Dengan mempelajari psikologi, kita dapat memahami dan menjelaskan, serta memprediksi perilaku yang muncul di masa yang akan datang. Kemudian, kita juga dapat merubah perilaku tersebut dengan cara memberikan intervensi.


Apakah LOVE Psychological Assessment Centre (PAC)?
LOVE PAC merupakan assessment centre yang bergerak di bidang klinis, pendidikan, serta industri dan organisasi, dengan menggunakan pendekatan psikologis. Love PAC memberikan pelayanan komprehensif dalam bidang tertentu. 


KLINIS dan PENDIDIKAN. Memberikan pelayanan konseling terkait dengan masalah psikologis, pendidikan (malas belajar, sering membolos, prestasi menurun, dsb), kemandirian, dan pergaulan. Assessment meliputi fungsional dan klinis, seperti tes IQ, kreativitas, tes bakat minat, dan penjurusan. Melalui assessment, kami memberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan seseorang. Dengan demikian, seseorang dapat bertahan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta membangun resiliensi di dalam dirinya. 


INDUSTRI dan ORGANISASI. Memberikan pelayanan konseling terkait dengan rekruitmen, analisa jabatan, kinerja karyawan, manajeman stres, character building, dan team work. Assessment meliputi intelligence test, interest test, personality test, trainning


Bagaimana cara kerja LOVE PAC?
Kami akan melakukan assessment sesuai dengan permintaan dan kebutuhan klien. Assessment dilakukan selama 2 jam. Kemudian, kami akan memberikan laporan psikologis dalam kurun waktu 3 hari setelah assessment dilakukan. 


Langkah apa yang akan diambil setelah assessment dilakukan? 
Apabila diperlukan, kami akan memberikan intervensi berdasarkan hasil assessment dan kebutuhan klien. 


Bagaimana cara menghubungi LOVE PAC?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai paket assessment yang ditawarkan dan tarifnya, Anda dapat menghubungi kami lewat email: lovepac@yahoo.com dan Yahoo! Messenger dhandan_1503@yahoo.com atau iea_4373@yahoo.com.




Loyality, Opennes, Virtue, and Empathy
LOVE Psychological Assessment Centre